Friday, April 25, 2008

Old friends of mine

what do you think when you meet an old friend on the way home?

This is what i'm thinking.
pertama lihat badan nya, apakah lebih gemuk atau lebih kurus.
kedua, sudah menikah atau belum.
ketiga, kerjaan.
keempat, reuni.

ini hal yang gw pikirin dari ketemu "old friend".

Ini hal lain yang biasa, gw ketemu teman lama dalam dua hari berturut-turut kurang tau juga kenapa, tapi yang kepikiran sama gw tetep sama postur tubuhnya yang dua-duanya tambah gemuk terus udah punya pasangan apa blom, trus kerjaan nya apa sekarang trus kapan bisa kumpul bareng lagi kaya dulu.

that's all the common thing when i met old friend

see you around my friends

Thursday, April 17, 2008

Your life is not mine

Kemaren sempet chat sama seorang teman yang gw kenal di kantor dia mahasiswa magang di kantor tempat gw kerja walau umur gw sama dia beda cuma sebulan lebih

Di mulai dari pertanyaan standar seperti "dulu paling bosen kuliah semester berapa?", karena gw termasuk orang yang jalanin hidup dengan biasa jadi gw ga merasa bosan waktu kuliah. Apalagi gw kuliah sambil kerja jadi kuliah itu bagi gw sebagai suatu tempat rekreasi dari perkerjaan dan yang terpenting bagi gw adalah gw bisa kumpul bareng temen-temen gw. Gw ga merasa bosan kuliah bukan karena mata kuliah yang menyenangkan atau gw senang banget belajar. Gw pernah merasa mau cepet2 selesai kuliah (semua orang pernah) karena yang gw dapet dari kerjaan gw lebih dari yang di berikan di kuliah dan malahan kuliah gw memperlambat pekerjaan gw. Tapi gw ga merasa bosan untuk kuliah dan menyempatkan diri bertemu teman-teman gw.

Menurut teman gw yang tinggal nya diluar kota dan agak jauh itu dia bosen banget kuliah pengen cepet2 lulus. Kalau menurut gw dia itu bosen karena ga merasakan manfaat dari perjalanan nya tiap hari kekampus dan lingkungan kampus nya yang suasana nya tidak dirasa menyenangkan. Apakah itu benar adanya?, gw juga cuma tebak-tebak aja.

Sampai satu pertanyaan dari dia tentang satu kegiatan di kampusnya yang gw pernah terlibat didalam nya, yang awal nya sangat semarak tapi sekarang sudah hampir tidak bersuara. Dia merasa sangat terikat pada kegiatan tersebut, dia bahkan menolak tawaran yang "mungkin" lebih baik, tapi lama-kelamaan dia merasakan berkurangnya minat dari anggota yang lain.

Yang dia tanyakan adalah apakah dia mengambil keputusan yang benar,

Kalau menurut gw keputusan yang benar atau salah bukan suatu yang perlu di bahas lagi karena sudah terjadi. Jadi selanjutnya adalah apa yang harus dilakukan, (lagi2 pendapat gw), klo gw sih lebih baik menjalani hidup dengan baik, tanpa penyesalan dan percaya terhadap pilihan lo sendiri, kalau pun ternyata memang salah yah dianggep suatu pelajaran berharga, dan saat nya memutar haluan.

Dalam hal ini ada hal lain yang berkaitan, seperti apa tujuan utama saat memilih pilihan itu, kalau gw sih gw pilih sesuai kesenangan gw, karena kalau gw pilih sesuai kesenangan gw saat tau itu salah setidak-tidaknya gw dah bersenang-senang walau sebentar.

Terus lanjutannya gimana? apa harus berhenti saat itu juga? (selalu menurut gw) Kalau menurut gw ada 2 cara supaya kegiatan itu atau sejenisnya tetap ada, cara 1: bikin semarak lagi (walau pun susah banget) atau cara 2: bantu mengakhiri kegiatan itu (karena jika dipaksa berhenti tiba2 pasti ada yang buat baru yang sejenis tapi ga sama).

Terus klo pilihan gw, gw pilih yang ketiga mengikuti sampai terakhir walaupun menjadi orang terakhir dalam kegiatan itu tanpa berusaha menyemarakannya atau pun menghentikannya (typical me, just follow the wave).

Pada akhir nya sampai suatu kesimpulan

"Your life is not mine" so follow your own wave

Common
life is just a common sense when you feel it